Monday, January 11, 2010

Satu masa...

In the name of Allah The Most Beneficent The Most Merciful


Bila cinta tak lagi untukku.

Bila hati tak lagi padaku.

Mengapa harus dia yang merebut dirimu.

Bila aku tak baik untukmu.

Dan bila dia bahagia dirimu.

Aku kan pergi meski hati tak akan rela.

hurm, layan lagu ressa herlambang ni bikin hati sayu saja. T__T saya tahu, jika dilayan hati ini dengan lagu-lagu begini...memang tak akan bergerak lah jiwa walau seinci pun. tetapi alunan piano memang amat menyentuh hati dan jiwa yang telah saya kerahkan untuk bekerja keras mengejar cita yang hampir layu tak kesampaian satu masa dulu.

satu masa dulu, saya adalah si gadis yang pada dasarnya terperangkap di dalam ceritera indah khayalan seperti kisah puteri-puteri yang akan berbahagia hingga hujung nyawa pabila cinta sejati menyapa jiwa. saya seperti si puteri yg tidur lena menanti sang putera untuk mengejutkan saya dari tidur yg panjang.

terlalu percaya cinta itu cumanya satu. tiada dua. sekali. seumur hidup. untuk selamanya.

terlalu percaya dia yang saya nanti itulah dia yang diberikan seluruh jiwa dan hati.

indah. terlalu indah jika hidup seperti khayalan. tetapi inilah kehidupan.

realiti itu pahit. tetapi kepahitannya akan membuahkan madu bila di akhirnya kita berjaya tiba di puncak setelah berlelah mendaki.

saya pernah mencinta.

pernah dicintai

pernah melukai

dan juga pernah dilukai.

hakikat pedih dilukai itu membuatkan jiwa mulai sedar.

untuk berusaha tidak menjadi si belati tajam.

buat hati2 yang mencintai saya hingga ke saat ini.

hakikat dicampak pergi tanpa sebarang belas

membuatkan saya mengerti

hati2 manusia itu milik Tuhan

dan tidak pernah sekali pun saya miliki.

menyedarkan saya pada satu kesedaran

bahwa saya cuma si peminjam miskin

lemah

dan tidak sempurna seperti Dia.

dan sungguh,

saya mulai mengerti,

satu kelemahan jiwa di sebalik kukuh kerasnya sebuah hati

pabila mencinta, insan itu tetapnya menjadi yang disayangi

biarpun disakiti berulang kali

tetap setia mendoakan

biarpun di dalam mimpi,

bayangan saya sudah lama mati

tanpa nisan.

terkadang

bertanya sendiri,

untuk apa sekeping hati ini

tetap teguh menyimpan sedikit cinta buat dia

yang tidak pernah menoleh ke arah jiwa ini

dia, yang hatinya keras seperti keluli

dia, yang hatinya teguh membuang segala cinta & kasih

dia, yang akhirnya sedar cinta ini bukan untuk saya

dia, yang akhirnya yakin kelayakan itu tiada pada saya.

dia, yang akhirnya pasti suci itu buat saya tidak pernah wujud.

namun disebalik pahit kerna kerasnya jiwa itu,

saya mulai melihat indahnya pelangi ciptaan Dia buat saya.

saya mulai sedar, suatu jalan yang terbentang luas di hadapan.

suatu harapan tergantung tinggi menadah dada langit.

kilauan mimpi yang menyilaukan pandangan

meniup pergi segala sisa racun yg membakar diri.

aihh.... da cukuplah kata2 puitis hari ini. pecah kepala da ni. nak mandi :P esok kerja. kena switch brain to technical part plak. cukup berpuitis utk hari ni.




Yours Truthfully,
Misz iNz

No comments:

Post a Comment