Bila cinta tak lagi untukku.
Bila hati tak lagi padaku.
Mengapa harus dia yang merebut dirimu.
Bila aku tak baik untukmu.
Dan bila dia bahagia dirimu.
Aku kan pergi meski hati tak akan rela.
hurm, layan lagu ressa herlambang ni bikin hati sayu saja. T__T saya tahu, jika dilayan hati ini dengan lagu-lagu begini...memang tak akan bergerak lah jiwa walau seinci pun. tetapi alunan piano memang amat menyentuh hati dan jiwa yang telah saya kerahkan untuk bekerja keras mengejar cita yang hampir layu tak kesampaian satu masa dulu.
satu masa dulu, saya adalah si gadis yang pada dasarnya terperangkap di dalam ceritera indah khayalan seperti kisah puteri-puteri yang akan berbahagia hingga hujung nyawa pabila cinta sejati menyapa jiwa. saya seperti si puteri yg tidur lena menanti sang putera untuk mengejutkan saya dari tidur yg panjang.
terlalu percaya cinta itu cumanya satu. tiada dua. sekali. seumur hidup. untuk selamanya.
terlalu percaya dia yang saya nanti itulah dia yang diberikan seluruh jiwa dan hati.
indah. terlalu indah jika hidup seperti khayalan. tetapi inilah kehidupan.
realiti itu pahit. tetapi kepahitannya akan membuahkan madu bila di akhirnya kita berjaya tiba di puncak setelah berlelah mendaki.
saya pernah mencinta.
pernah dicintai
pernah melukai
dan juga pernah dilukai.
hakikat pedih dilukai itu membuatkan jiwa mulai sedar.
untuk berusaha tidak menjadi si belati tajam.
buat hati2 yang mencintai saya hingga ke saat ini.
hakikat dicampak pergi tanpa sebarang belas
membuatkan saya mengerti
hati2 manusia itu milik Tuhan
dan tidak pernah sekali pun saya miliki.
menyedarkan saya pada satu kesedaran
bahwa saya cuma si peminjam miskin
lemah
dan tidak sempurna seperti Dia.
dan sungguh,
saya mulai mengerti,
satu kelemahan jiwa di sebalik kukuh kerasnya sebuah hati
pabila mencinta, insan itu tetapnya menjadi yang disayangi
biarpun disakiti berulang kali
tetap setia mendoakan
biarpun di dalam mimpi,
bayangan saya sudah lama mati
tanpa nisan.
terkadang
bertanya sendiri,
untuk apa sekeping hati ini
tetap teguh menyimpan sedikit cinta buat dia
yang tidak pernah menoleh ke arah jiwa ini
dia, yang hatinya keras seperti keluli
dia, yang hatinya teguh membuang segala cinta & kasih
dia, yang akhirnya sedar cinta ini bukan untuk saya
dia, yang akhirnya yakin kelayakan itu tiada pada saya.
dia, yang akhirnya pasti suci itu buat saya tidak pernah wujud.
namun disebalik pahit kerna kerasnya jiwa itu,
saya mulai melihat indahnya pelangi ciptaan Dia buat saya.
saya mulai sedar, suatu jalan yang terbentang luas di hadapan.
suatu harapan tergantung tinggi menadah dada langit.
kilauan mimpi yang menyilaukan pandangan
meniup pergi segala sisa racun yg membakar diri.
aihh.... da cukuplah kata2 puitis hari ini. pecah kepala da ni. nak mandi :P esok kerja. kena switch brain to technical part plak. cukup berpuitis utk hari ni.
Yours Truthfully,
Misz iNz
No comments:
Post a Comment